PENYEMBAHAN SEJATI
(Perspektif Natal)
Matius 2:2, “Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia.”
Moment
kelahiran Yesus Kristus atau yang
disebut Natal, sangat special bagi orang percaya di seluruh dunia. Berbagai
persiapan dilakukan untuk menyambut hari bahagia ini, namun sangat disayangkan
bila keindahan Natal hanya sekedar diisi dengan kesenangan belaka.
Beberapa
orang Majus dari Timur sangat yakin
bahwa ada Raja yang lahir di dunia. Kerinduan besar untuk berjumpa dengan Sang
Raja dan ingin menyembah-Nya, terlihat
jelas dari pengorbanan waktu yang mereka sediakan. Secara teologis, sikap hati seperti ini
tentunya tidak lazim bagi orang yang belum mengenal Tuhan, namun adalah
sebuah keajaiban yang Tuhan nyatakan kepada mereka mengalami perjumpaan pribadi
dengan Yesus , sekaligus menyatakan benar bahwa Juruselamat dunia telah lahir
sesuai dengan nubuatan para Nabi yang tercatat dalam Alkitab. Respon berbeda
nampak dari para ahli Taurat dan Pemuka Agama yang walaupun memahami nubuatan kedatangan Mesias atau kelahiran Yesus
Kristus di Betlehem, tetapi tidak ada inisiatif untuk menyembah-Nya.
Sebaliknya, Herodes menyatakan ingin menyembah Yesus tetapi di dalam hatinya
penuh kepura-puraan dan kejahatan terencana.
Peristiwa
tersebut seharusnya mencelikkan mata hati kita dan memberikan pelajaran penting
dimasa kini, bagaimana seharusnya sikap
yang tepat dan benar dalam menyambut Natal Yesus Kristus. Natal
berhubungan dengan sikap hati menyembah Tuhan yang dilakukan selama nafas hidup
masih berhembus, artinya penyembahan kepada Yesus Kristus tidak terbatas, dan
ini harus menjadi gaya hidup kita setiap saat. Penyembahan berbicara
keintiman dengan Tuhan, pembenahan diri atau koreksi diri, ketundukan diri,
penaklukkan sikap egoisme dan menumbuhkan semangat kerendahan hati, dan
totalias hidup dan apa yang dilakukan adalah semata-mata hanya pemuliaan Raja
segala raja yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Mari kita
sambut Natal Yesus Kristus dengan gairah penyembahan sejati. Penyembahan anda
kepada Yesus Kristus menentukan makna Natal sesungguhnya di hidup yang anda
jalani hari ini dan esok. True
Worshippers Christmas!
^^^^^^^
EUFORIA TAHUN BARU
(Pemaknaan
Pergantian Tahun dengan Benar)
_____________________________________________________________________________________
1
Tawarikh 20:1, “Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju
berperang, maka Yoab membawa keluar bala tentaranya, lalu ia memusnahkan negeri
bani Amon, kemudian ia maju dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri
tinggal di Yerusalem.”
___________________________________________________________________________________________
Tahun baru adalah suatu perayaan di
mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya
hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya
mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada
tanggal 1 Januari karena Indonesia
mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di dunia
(Wikipedia bahasa Indonesia).
Euforia
pergantian tahun ditandai dengan pesta kembang api, trek-trekan kendaraan bermotor, dugem, pesta
pora. Euforia lain terlihat karena di mall-mall memberikan diskon hingga 70%
bagi mereka yang berbelanja tepat pada pk.12.00 malam. Namun, situasi ini hanya
berlaku satu malam saja, namun belum tentu besok seperti itu!
Masa
pergantian tahun atau tahun baru bagi
Israel di era pemerintahan raja Daud,
ditandai dengan ‘perang’ sebagaimana yang tercatat dalam 1 Tawarikh
20:1-8. Belum sampai menikmati euforia
kemenangan di Yerusalem, mereka harus
bertempur lagi melawan orang Filistin di Gat yang tentaranya keturunan raksasa. Bahkan di pasal 21 menunjukkan bentuk pertempuran ‘roh’ dimana
Iblis bangkit melawan orang Israel. Dari
sekian tanda-tanda yang diperlihatkan pada pergantian tahun, mengingatkan kita
agar tetap waspada, sebab ada banyak tantangan dan rintangan lebih besar yang akan kita hadapi di depan.
Jangan
terlena dengan euforia sesaat, namun alangkah bijaksananya anda ketika hari ini
menghimpun kekuatan iman,mental,spiritual dan intelektual yang baik, terutama
semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, agar ke depan anda siap menerobosi
tantangan dan rintangan sebesar apapun itu, termasuk kekuatan Iblis. Percayalah, anda diciptakan sebagai PEMENANG!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar