IMAN ITU MAHAL
1 Korintus 12:9,”Kepada yang
seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk menyembuhkan.”
Pernyataan bahwa ‘iman itu mahal’
datang dari Dietrich Bonhoeffer seorang theolog modern. Elemen kepercayaannya
itu didasarkan pada penderitaan Kristus. Oleh karena itu ia mengatakan bahwa
sejatinya para pengikut Kristus selalu disertai penderitaan karena penderitaan
merupakan bagian mendasar dari iman kepada Kristus. Artinya, sebagai
konsekuensi dari iman adalah mengikut Kristus sampai mati bila perlu, itulah
harga mengikut Yesus. Bonhoeffer mematuhi fatwanya dengan menjadi martir yaitu
diekskuksi dengan cara digantung.
Memang panggilan terhadap umat
Tuhan bukan hanya sekedar percaya kepada Yesus, namun harus menderita bersama
Yesus. Namun bukan berarti kita menafsirkan dengan pikiran bodoh dan bertindak
secara bodoh agar menderita tersalib seperti Kristus. Bukan itu maksudnya! Pengertian menderita bersama Kristus adalah
bagaimana cara kita meresponi sikap
tidak patut orang lain terhadap kita atau perlakuan mereka yang
mengecewakan, membuat jengkel, emosi dan marah, namun kita tetap memaafkan atau
mengampuni mereka. Ketika ada orang menyakiti kita, namun kita tidak
membalasnya, sebenarnya termasuk bagian dari ikut menderita bersama Kristus.
Iman adalah anugerah Tuhan dan
itu mahal. Artinya, kita bisa menjadi orang yang beriman atau percaya kepada
Tuhan karena ada pembuktian Kasih yang dimulai Yesus melalui pengorbanan-Nya di
atas kayu salib. Yesus rela menderita demi kasih-Nya kepada kita. Menyadari hal
ini, sepatutnyalah kita menjaga dan memelihara iman dan terus dibuktikan dalam
tindakan atau perbuatan nyata setiap
hari. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati, maka hidupkanlah iman itu dalam
hidupmu bagi kemuliaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar