Jumat, 12 September 2014



IMAN ITU MAHAL

1 Korintus 12:9,”Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.”

Pernyataan bahwa ‘iman itu mahal’ datang dari Dietrich Bonhoeffer seorang theolog modern. Elemen kepercayaannya itu didasarkan pada penderitaan Kristus. Oleh karena itu ia mengatakan bahwa sejatinya para pengikut Kristus selalu disertai penderitaan karena penderitaan merupakan bagian mendasar dari iman kepada Kristus. Artinya, sebagai konsekuensi dari iman adalah mengikut Kristus sampai mati bila perlu, itulah harga mengikut Yesus. Bonhoeffer mematuhi fatwanya dengan menjadi martir yaitu diekskuksi dengan cara digantung.
Memang panggilan terhadap umat Tuhan bukan hanya sekedar percaya kepada Yesus, namun harus menderita bersama Yesus. Namun bukan berarti kita menafsirkan dengan pikiran bodoh dan bertindak secara bodoh agar menderita tersalib seperti Kristus. Bukan itu maksudnya!  Pengertian menderita bersama Kristus adalah bagaimana cara kita meresponi sikap  tidak patut orang lain terhadap kita atau perlakuan mereka yang mengecewakan, membuat jengkel, emosi dan marah, namun kita tetap memaafkan atau mengampuni mereka. Ketika ada orang menyakiti kita, namun kita tidak membalasnya, sebenarnya termasuk bagian dari ikut menderita bersama Kristus.
Iman adalah anugerah Tuhan dan itu mahal. Artinya, kita bisa menjadi orang yang beriman atau percaya kepada Tuhan karena ada pembuktian Kasih yang dimulai Yesus melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus rela menderita demi kasih-Nya kepada kita. Menyadari hal ini, sepatutnyalah kita menjaga dan memelihara iman dan terus dibuktikan dalam tindakan  atau perbuatan nyata setiap hari. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati, maka hidupkanlah iman itu dalam hidupmu bagi kemuliaan Tuhan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar