Jumat, 12 September 2014



PENDOBRAK KEKUATIRAN

Matius 6:25a, “Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hedan kamu makan dan minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu apan apa yang hendak kamu pakai…”

Kekuatiran adalah gejolak perasaan yang membuat seseorang bingung, galau, dan tidak nyaman. Gejolak yang timbul dari dalam diri manusia tersebut mempengaruhi pikiran, sehingga kita mengenal isitilah ‘kepikiran’. Masalah-masalah yang terjadi dalam hidup yang belum terselesaikan itulah yang menjadi penyebab utama orang hidup dalam kekuatiran.
        Salah satu sifat dasar manusia memang dari sananya sudah ada sifat kuatir. Sama halnya dengan ‘grogi’ , perasaan takut salah, atau ada ketakutan-ketakutan tertentu, itu juga lahir dari perasaan kuatir.  Namun hari ini firman Tuhan menegaskan agar kita jangan mengkuatirkan akan soal-soal penghidupan. Cara yang firman Tuhan anjurkan agar kita bisa mendobrak kekuatiran adalah seperti yang tertulis di ayat 33, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
          Firman Tuhan tersebut sebenarnya memberikan jawaban atas setiap masalah hidup kita, khususnya berhubungan dengan kebutuhan dasar kita yaitu: sandang, pangan dan papan. Hanya saja kita perlu meresponi dan melakukan apa yang Tuhan katakan. Mencari Tuhan dan kebenaran-Nya harus mendapat tempat pertama dalam hidup kita, karena itu menunjukkan keyakinan dan ketergantungan kita sepenuhnya kepada Tuhan.
        Anda bisa mendobrak kekuatiran-kekuatiran yang diakibatkan oleh masalah-masalah yang ada dengan selalu  mengutamakan Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya. Disitulah kunci berkat Tuhan terbuka bagi kita sebagaimana firman-Nya, “maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” Percayalah bahwa Anda akan mendapatkan hasil yang luar biasa yang akan memenuhi kebutuhan Anda.





IMAN ITU MAHAL

1 Korintus 12:9,”Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.”

Pernyataan bahwa ‘iman itu mahal’ datang dari Dietrich Bonhoeffer seorang theolog modern. Elemen kepercayaannya itu didasarkan pada penderitaan Kristus. Oleh karena itu ia mengatakan bahwa sejatinya para pengikut Kristus selalu disertai penderitaan karena penderitaan merupakan bagian mendasar dari iman kepada Kristus. Artinya, sebagai konsekuensi dari iman adalah mengikut Kristus sampai mati bila perlu, itulah harga mengikut Yesus. Bonhoeffer mematuhi fatwanya dengan menjadi martir yaitu diekskuksi dengan cara digantung.
Memang panggilan terhadap umat Tuhan bukan hanya sekedar percaya kepada Yesus, namun harus menderita bersama Yesus. Namun bukan berarti kita menafsirkan dengan pikiran bodoh dan bertindak secara bodoh agar menderita tersalib seperti Kristus. Bukan itu maksudnya!  Pengertian menderita bersama Kristus adalah bagaimana cara kita meresponi sikap  tidak patut orang lain terhadap kita atau perlakuan mereka yang mengecewakan, membuat jengkel, emosi dan marah, namun kita tetap memaafkan atau mengampuni mereka. Ketika ada orang menyakiti kita, namun kita tidak membalasnya, sebenarnya termasuk bagian dari ikut menderita bersama Kristus.
Iman adalah anugerah Tuhan dan itu mahal. Artinya, kita bisa menjadi orang yang beriman atau percaya kepada Tuhan karena ada pembuktian Kasih yang dimulai Yesus melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus rela menderita demi kasih-Nya kepada kita. Menyadari hal ini, sepatutnyalah kita menjaga dan memelihara iman dan terus dibuktikan dalam tindakan  atau perbuatan nyata setiap hari. Sebab iman tanpa perbuatan adalah mati, maka hidupkanlah iman itu dalam hidupmu bagi kemuliaan Tuhan.