Rabu, 17 April 2013

Karya Inspiratif, By.Marvel M.Rawung






MUTIARA SUKSES
(Sebuah Refleksi Rohani dibalik Kesuksesan Zakheus)
________________________________________________________________
Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham”
 (Lukas 19:9)   
    
            “Sukses adalah sebuah pencapaian” demikian bunyi salah satu iklan TV. Secara filosofi kerja, memang untuk mencapai sukses maka yang dibutuhkan adalah kerja keras dan kecerdasan optimal dari pelakunya. Namun, dari segi arti atau makna kata sukses, Alkitab memberikan pemahaman spesifik serta rinci bahwa sukses bukan hanya sekedar sebuah pencapaian secara materi, kedudukan, popularitas dan prestise seseorang. Sebab, belum tentu yang dicapai manusia dapat dikategorikan sebagai “success in life.” Berikut adalah ulasan mengenai kebenaran tentang “success in life” bagaikan mutiara indah yang ditemukan oleh seorang yang bernama Zakheus.
            Bicara arti sukses dan orang sukses, maka kisah hidup Zakheus sangat menarik dicermati. Menariknya adalah bahwa Zakheus disebut sebagai orang sukses bukan pada waktu ia mencapai kedudukan tinggi sebagai kepala pemungut cukai dan terkenal sebagai orang kaya. Dalam terjemahan Yunani disebut architelones yaitu kepala penagih pajak yang kaya. Justru, memiliki jabatan dan kekayaan tidak membuat Zakheus hidup sejahtera. Inikah yang disebut dengan sukses sementara Zakheus berada pada situasi “my life is empty” akibat dari sebuah fenomena real yang dirasakan seperti cambuk yang melukai tubuh atas image negatif dan caci maki publik berkenaan dengan tugasnya sebagai kepala penagih pajak. Di tahap ini, Zakheus justru bisa dikatakan gagal mencapai kehidupan bermakna yang mewakili sebuah sukses. Sesungguhnya babak baru kesuksesan Zakheus dimulai dari perjumpaan pribadi dengan Yesus.
             Perjumpaan pribadi Zakheus dengan Yesus adalah sukses yang tidak ternilai harganya.  Melalui pergumulan atas sebuah pertanyaan: “orang apakah Yesus” itulah dasar hidup sukses yang ditemukan Zakheus. Sebagaimana yang dikatakan Yesus: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham” (Lukas 19:9). Kata-kata Yesus adalah bagaikan mutiara indah yang menghiasi sisi penting dari kehidupan manusia  sebagai sukses secara jasmaniah maupun rohaniah. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Bila ditelusuri, sebutan sebagai anak Abraham berkaitan dengan pemberian berkat Tuhan kepada Abraham dan anak cucunya karena imannya kepada Allah yang diikat dalam sebuah perjanjian. Berkat Abraham di antaranya: menjadi bangsa yang besar, anak cucu diberkati oleh Tuhan, dan menjadi berkat bagi segala bangsa. Demikianlah warisan berkat Abraham turun di dalam kehidupan Zakheus yang disebut sebagai anak Abraham (secara rohaniah) karena iman/kepercayaannya kepada Yesus Kristus. Sedangkan kata “keselamatan” sesuai dengan arti dalam bahasa asli Yunani mencakup keselamatan jiwani, kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian, sukacita, kesehatan, kesembuhan (jasmani-rohani), dan mengayoman hidup secara Ilahi.  Pengakuan Yesus perihal keselamatan dan pemberian hak istimewa (privilege) sebagai anak Abraham inilah yang merupakan mutiara sukses atau disebut “success in life  atau sebagai “true success  yang dianugerahkan Tuhan di dalam kehidupan Zakheus. Sukses tersebut jelas bukanlah hasil pencapaian dari kerja keras, kecakapan, keahlian/skill, profesionalitas, kemampuan intelektualitas, kekuatan relasi,dsb, dan untuk hal ini apapun usaha yang dilakukan manusia tidak akan pernah bisa mendapatkannya terkecuali Tuhan berkenan menganugerahinya. Dengan demikian dari segi arti/makna secara alkitabiah bahwa sukses bukanlah sebuah hasil pencapaian dari kreasi manusia, akan tetapi sukses adalah sebuah anugerah kepada seseorang yang berhak mendapatkannya sesuai dengan kehendak Tuhan (hasil kreasi dan pemberian Allah).
Refleksi Rohani Kesuksesan Zakheus
            Sukses Zakheus semata-mata karena anugerah Tuhan. Namun demikian, untuk menemukan “mutiara sukses” tersebut Zaheus tidak bersikap pasif melainkan pro-aktif mengukir prestasi rohani yang dimulai dari rasa penasarannya  tentang “orang apakah Yesus?”  Berusaha untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tentang “orang apakah Yesus” itulah yang merupakan kata kunci bagi Zakheus menemukan mutiara sukses. Sikap pro-aktif Zakheus direfleksikan dalam tindakan-tindakan rohani sebagai berikut yang memberikan pelajaran bermanfaat bagi kita, yaitu:
1.   Melepaskan atribut pribadi. Tindakan awal dalam pilihan dan keputusan yang benar pada saat yang tepat adalah pembuka jalan menuju sukses sejati. Zakheus berani melepaskan atribut pribadi sebagai kepala pemungut cukai, orang kaya, pintar, dan populer hanya untuk melihat “orang apakah Yesus”. Perjumpaan pribadi dengan Yesus merupakan momentum yang paling berharga atau terpenting dalam kehidupan Zakheus. Mengapa? Sebab tidak mudah bagi seorang yang memiliki kekudukan atau jabatan, kekayaan serta kepintaran segera sadar bahwa masih ada orang lain yang lebih penting darinya. Sebisanya ia akan membuat tembok pemisah bagi dirinya sendiri dan tidak membutuhkan orang lain. Dalam hal ini karakter yang dominan adalah eksplorasi gaya hidup yang egois, tinggi hati atau sombong. Itulah sifat asli Zakheus. Akan tetapi, kali ini Zakheus berbeda, sebab ia telah mengambil langkah yang kontras dengan perilaku aslinya, yaitu melihat Yesus lebih penting dari dirinya. Kini ia datang dengan kesadaran dan kerendahan hatinya, serta menempatkan Yesus sebagai prioritas dan pusat hidupnya. Zakheus memandang bahwa Yesus adalah Pribadi special (terpenting) dalam hidupnya. Melepaskan atribut pribadi adalah sukses pertama bagi pembentukan penundukan diri atau kerendahan hati dari seorang Zakheus.
         Pada point pertama ini Anda sedang belajar bahwa secara rohani sukses sejati adalah sebuah keputusan untuk menjadi pribadi yang serupa dengan Kristus dalam penundukan diri atau kerendahan hati (dimulai dari dalam diri Anda). Caranya adalah mau melepaskan atribut-atribut pribadi yang rentan dengan keegoisan, kesombongan (tinggi hati) dan datang kepada Yesus dengan kemurnian atau hati yang seutuhnya. Melepaskan atribut pribadi dan memandang bahwa Yesus adalah Pribadi yang paling terpenting dalam hidup Anda adalah sebuah sukses yang tidak ternilai harganya.

2.   Mentalitas pejuang. Sukses tidak akan pernah datang tanpa ada usaha dan perjuangan. Orang sukses adalah mereka yang memiliki mentalitas pejuang agar kuat menghadapi rintangan.  Mentalitas pejuang adalah kekuatan hati yang selalu berusaha dan berani menghadapi rintangan apapun itu untuk meraih sesuatu yang bernilai lebih atau bermutuh tinggi dalam hidup ini. Postur tubuh Zakheus yang pendek, kerumunan orang banyak yang merintangi jalannya, bisa saja menjadi alasan untuk berhenti berjuang atau berusaha. Namun tidak bagi Zakheus, justru ia semakin menunjukkan kegigihan perjuangan atau usaha dengan berlari menggapai apa yang menjadi kerinduannya yaitu melihat Yesus      face to face. Tindakan memanjat pohon adalah bagian dari perjuangan atau usaha selanjutnya menghadapi rintangan tersebut. Ia berjuang dengan hati yang teguh, semangat dan harapan besar dengan mata yang tertuju kepada Yesus, sehingga Zakheus mampu melewati setiap rintangan yang ada. Dalam hal ini, Yesus mengerti apa yang menjadi kerinduan hati Zakheus dan apa yang sedang diperjuangkannya, sehingga dalam kemahatahuan-Nya, Yesus berkata dengan langsung menyebut nama: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”  Perjuangan atau usaha Zakheus adalah suatu pencarian makna dan tujuan hidup yang disadarinya hanya ada di dalam Kristus Yesus. Perjuangan ini membuat Zakheus semakin mengenal “orang apakah Yesus.” Mentalitas pejuang adalah sukses kedua Zakheus menghadapi dan mengatasi pelbagai rintangan kepada pencapaian makna/arti hidup  di dalam Yesus.
        Pada point kedua ini Anda sedang belajar bahwa sukses adalah menjalani hidup dalam tujuan Allah (bergerak sesuai dengan rencana-Nya). Orang sukses adalah orang yang tidak hanya berjuang demi pencapaian materi atau kedudukan, akan tetapi berjuang agar mendapatkan tempat di hati Yesus. Bagi Yesus, sangat mudah memberikan peluang atau kesempatan sukses secara jasmaniah, akan tetapi meraih hati Yesus perlu Anda perjuangan untuk mendapatkannya. Bila Anda bisa meraih hati Yesus, maka itulah sukses sesungguhnya yang menjadikan hidup Anda bermakna (bernilai kekal) dan memiliki tujuan pasti.

3.  Rekonsiliasi pribadi. Penyambutan dan penerimaan dengan hati bersukacita adalah bentuk dari rekonsiliasi pribadi yang dilakukan Zakheus terhadap Yesus. Modusnya adalah dimulai dari hati yang terbuka kepada Yesus yang dimotivasi dengan kerinduan untuk melihat Pribadi-Nya, dan kemudian menyambut serta menerima Yesus secara special di “rumah hatinya.” Inilah bagian dari cara Zakheus mengekspresikan tindakan berdamai (berekonsiliasi) dalam iman dan kasih kepada Yesus.  Mengapa? karena melihat dari latar belakangnya sebagai kepala pemungut cukai dan orang kaya, maka acap kali yang menjadi problemnya adalah seputar penyambutan dan penerimaan. Artinya, tidak mudah bagi Zakheus membuka diri atau hatinya kepada orang lain, apalagi terhadap orang yang tidak begitu ia kenal. Orang seperti Zakheus hatinya sudah “membatu”. Namun, terhadap Yesus sebagai “orang yang tidak begitu ia kenal” (sebagaimana pertanyaan yang muncul dari dirinya “orang apakah Yesus”), justru respons dan reaksinya berbeda. Zakheus bukan hanya ingin melihat Yesus secara khasad mata, akan tetapi lebih dalam lagi mau mengenal-Nya secara pribadi. Tindakan Zakheus tersebut menjelaskan bahwa hatinya cepat menjadi lunak ketika mendengar nama Yesus.  Bahkan setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus dan mengenalnya secara pribadi, Zakheus tidak serta merta menjadikan Yesus sebagai partner atau mitra kerja dalam rangka pengembangan pelayanan pajak agar bebas dari image korup, demo atau ketidaksukaan masyarakat. Akan tetapi, Yesus ditempatkan sebagai Tuhan yang mengubahkan jalan hidupnya menjadi baru. Dengan demikian, rekonsiliasi pertama terjadi ketika Zakheus ingin melihat dan mengenal Yesus secara pribadi, dan peneguhannya pada saat ia menyambut dan menerima dengan sukacita akan kehadiran Yesus di rumahnya. Rekonsiliasi pribadi adalah sukses ketiga Zakheus dalam membangun relasi serta pengenalan seutuhnya terhadap sumber sukses yaitu Tuhan Yesus Kristus.
        Di point ketiga ini Anda sedang belajar bahwa sukses adalah berdamai dengan Allah (bentuk dari kesadaran bahwa kehadiran Allah di dalam hidup sangat dibutuhkan; menggambarkan bentuk dari sikap rendah hati, pertobatan pribadi, iman dan kasih kepada Yesus). Rekonsiliasi pribadi dengan Yesus adalah sebuah sukses dalam relasi spiritual yang memiliki nilai kekekalan yang tentu tidak sebanding dengan nilai uang dan kedudukan yang ada di dunia ini.

4.  Komitmen berubah. Jalan menuju sukses sejati harus melalui komitmen untuk berubah. Tanpa perubahan pribadi, maka tidak akan ada sukses sejati. Pernyataan Zakheus untuk memberikan setengah dari miliknya kepada orang miskin, mengganti empat kali lipat apabila ada orang yang ia peras, menunjukkan sebuah komitmen perubahan itu. Hal tersebut dilakukannya dengan kesadaran penuh, sekalipun orang lain masih memandang bahwa dirinya adalah orang berdosa. Siapa sih yang tidak pernah melakukan kesalahan atau dosa? Tanpa orang lain membuka sifat keberdosaannya pun, Zakheus sudah menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa. Oleh karena itu, Zakheus tidak memusingkan penilaian orang lain terhadap dirinya, sebab ia yakin bahwa apabila Yesus bersedia menumpang dirumahnya, itu pertanda bahwa Yesus mau menerima dirinya apa adanya dan mengampuni segala kesalahan dan dosa-dosanya. Terpenting dari apa yang dilakukan Zakheus adalah komitmen dan pembuktian dari perubahan itu. Komitmen untuk berubah adalah sukses keempat Zakheus dalam hal pembenahan diri dari sikap eksklusif, egosentris dan tamak menjadi pribadi yang suka memberi/membagi atau care terhadap orang lain.
        Di point ketiga ini Anda sedang belajar bahwa sukses adalah kehidupan yang diubahkan (perubahan karakter) dan kemauan membawa perubahan (menjadi berkat).  Perubahan pribadi menjadi lebih baik dan membawa perubahan kebaikan untuk orang lain adalah sebuah sukses yang harganya tidak dapat dibandingkan dengan harta atau kedudukan yang paling tinggi sekalipun yang ada di dunia ini.

Kesimpulan
Sukses sejati bagaikan mutiara terindah yang Tuhan anugerahkan kepada Zakheus. Namun bukan berarti Zakheus yang memperoleh anugerah tersebut bersikap apatis, melainkan ada kiat-kiat khusus untuk melakukan perubahan serta berjuang menemukan makna dan tujuan hidup di dalam Kristus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tolak ukur sukses bukan kepada seberapa besar harta dan kedudukan yang Anda raih dan miliki, seberapa popularitas serta prestise yang sudah dicapai, akan tetapi seberapa lapang hati Anda disediakan untuk Tuhan Yesus Kristus. Sebab, pencapaian apapun di luar Kristus, itu bukanlah sukses sejati. Hanya Yesuslah mutiara sukses sejati bagi kehidupan Anda!  Pendek kata bahwa sukses sejati adalah Anda di dalam Yesus dan Yesus di dalam Anda.  Soli Deo Gloria. 

* * * * * * * * * * * * * * *
SUKSES BUKANLAH PENCAPAIAN MATERI, KEDUDUKAN, POPULARITAS DAN PRESTISE,. AKAN TETAPI SUKSES ADALAH ANDA DI DALAM YESUS DAN HIDUP ANDA YANG MEMBAWA DAMPAK ATAU  MAKNA BERKAT BAGI ORANG LAIN. ITULAH SUKSES SEJATI, MUTIARA SUKSES ANDA YANG BERNILAI  KEKAL!








RAHASIA BERKAT DIBALIK KESULITAN KITA  
                                              (Ulangan 8:2a)
______________________________
Pendahuluan
Berbicara tentang kesulitan, orang akan berpikir begini: “Kesulitan ibarat bom waktu yang mematikan, kesulitan adalah sebuah ancaman bagi hidup, kesulitan merupakan penghambat menuju tujuan, kesulitan adalah sebuah kegagalan, kesulitan adalah penutup peluang di depan, penghancur masa depan, dsb.” Dengan kata lain bahwa KESULITAN adalah HAL BURUK YANG SANGAT MERUGIKAN KEHIDUPAN.
Ilustrasi:  ada sebuah gambar foto yang saya lihat, gambar A menunjukkan kecelakaan sebuah mobil yang menabrak trotoar yang diakibatkan karena jalannya rusak dan berlubang. Gambar B menunjukkan jalan tol yang mulus akan tetapi terjadi tabrakan mobil beruntun (lebih dari 10 mobil) yang memakan korban. Yang ingin saya katakan bahwa selama ini orang berpikir bahwa di jalan tol itu mulus pasti bebas hambatan atau tidak ada kesulitan, akan tetapi faktanya tetap saja terjadi kecelakaan parah.
Dengan kata lain, bahwa setiap jalan hidup kita pasti ada kesulitan. Namun demikian, pernakah kita berpikir bahwa kesulitan bisa membawa kita kepada jalan berkat? Apakah itu mungkin? Ya, untuk itu mari kita belajar dari kebenaran Firman Tuhan yang menyingkap rahasia berkat dibalik setiap kesulitan kita.

Pembahasan
Dalam Ulangan 8:2a “ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, dipadang gurun selama 40 tahun.”  Perhatikan bahwa di ayat ini ada inisiatif Allah (dalam kata “atas kehendak Tuhan, Allahmu” untuk menciptakan situasi yang pasti tidak disukai oleh umat Tuhan (orang Israel). Saya sebut situasi ini sebagai “SEBUAH KESULITAN.” Kenapa sulit? Jawabannya  karena  ada 3 alasan yaitu:
1. Sulit karena secara waktu sangat lama yaitu selama 40 tahun harus berjalan berputar-putar di padang gurun (pada hal jarak tempuh menuju tanah Kanaan tanpa melalui padang gurun hanya beberapa tahun saja).
2. Sulit karena medan yang ditempuh sangat berat dan berbahaya yaitu padang gurun (Berat sebab tidak ada tempat perteduhan: bila panas kepanasan, bila dingin kedinginan; dan dikatakan berbahaya karena banyak binatang berbisa seperti kalajengking, ular, dsb).
3. sulit karena tidak ada air untuk diminum (tanahnya gersang, kering, tidak ada pohon atau tumbuh-tumbuhan untuk menampung air) dan pasti tidak ada makanan.
Pertanyaanya: Mengapa Tuhan membuat perjalanan umat Tuhan TERASA SULIT ATAU MENJADI SULIT? Penjelasan Firman Tuhan hari ini Saya yakin akan mematahkan pemikiran-pemikiran pesimis, takut, kuatir, putus asa, tatkala menghadapi kesulitan. 
ADA KALIMAT  PENTING YANG DITEKANKAN DALAM ULANGAN 8:2a yaitu: “DENGAN MAKSUD.”   Kata ini bicara tentang tujuan Allah melalui kesulitan yang sengaja Tuhan adakan bagi umatNya. Apa maksud Allah atau apa tujuan Allah dibalik kesulitan-kesulitan umat Tuhan? Ada beberapa rahasia berkat (saya sebutkan demikian) dibalik kesulitan-kesulitan kita yang Tuhan mau kita mengalaminya, yaitu:

1. Kesulitan adalah sarana yang dipakai Allah untuk membentuk paradigma dan mentalitas hati
kita terfokus kepada Kebenaran Allah  (baca di ayat 2b-3, 5, 6). Perhatikan kata-kata “Berpegang pada perintahNya”, “hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya”, “manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan. Seperti seorang ayah mengajari anaknya, semua itu berbicara tentang Kebenaran Allah.” Situasi yang sulit, disatu sisi bisa membawa kita kepada  kebingungan untuk   memilih, memutuskan dan melakukan sesuatu.  Apalagi soal penghidupan atau kebutuhan jasmani. Akan tetapi, disisi yang lain justru ditengah-tengah situasi sulit dan sepertinya dibiarkan kita lapar, namun Tuhan mau kita sadar dan mengerti bahwa manusia bukan hanya hidup dari roti saja akan tetapi dari segala yang diucapkan Tuhan (ayat 3). 
Hal senada yang Yesus sampaikan sebagaimana tertulis dalam Matius 3:7b, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang ke luar dari mulut Allah.” Kebenaran yang  Tuhan sampaikan dibagian ini adalah: faktor penentu kehidupan bukan terletak pada makanan terlezat dan bergizi tinggi yang kita makan atau minuman tersehat dan tersegar yang kita minum (secara jasmani), akan tetapi ditentukan oleh Firman Tuhan pemberi kehidupan.” Mengapa begitu? Lalu, apa kaitannya dengan kesulitan secara jasmani? Penjelasannya adalah bahwa kesulitan jasmaniah didatangkan Tuhan dengan maksud untuk membawa umatNya beralih dari paradigma jasmaniah (fana) ke rohaniah (kekal), ingin membentuk MENTALITAS HATI yang tadinya berorientasi kepada hal-hal fana saja menjadi terfokus kepada hal-hal yang bersifat kekal yaitu di dalam Kebenaran Allah. Untuk itulah Firman Tuhan berkata: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” Matius 6:33. Apa yang dicari dahulu??? Kerajaan Allah dan kebenarannya, itulah Firman Tuhan (Alkitab) atau Perkataan Allah yang hidup. Di ayat sebelumnya (ayat 25b) dikatakan: “Bukankah hidup itu lebih dari makanan…” (artinya: hidup tidak ditentukan oleh makanan jasmaniah saja, akan tetapi terpenting adalah makanan rohani yaitu Kebenaran Allah atau Firman Tuhan).

2. Kesulitan membuka ruang bagi mujizat Tuhan/keajaiban Tuhan dinyatakan kepada kita (Ulangan 8:4).
Biasanya pakaian yang kita pakai bertahan 1-2 tahun; sementara orang yang sekalipun biasa jalan kaki (dalam konteks olah raga) paling hanya beberapa jam saja, akan tetapi setiap hari berjalan kaki dibawah terik matahari dan dinginnya malam itu hanya orang Israel yang pernah melakukannya. 
Ulangan 7:19 menyatakan bahwa pencobaan-pencobaan (bicara tentang kesulitan/ masalah) DIPAKAI TUHAN untuk membawa umatNya ke luar dari perbudakan Mesir. Pelajaran yang bisa kita dapatkan adalah bahwa BILA KESULITAN MENERPA HIDUP KITA ITU TANDANYA MUJIZAT TUHAN TELAH DEKAT DENGAN KITA. 

3. Kesulitan membawa kita semakin merasakan/mengalami kepemimpinan Tuhan secara ajaib (Ulangan 8:15-16). 
Sadar atau tidak,  ketika seseorang berada di area yang aman-aman saja, segala sesuatunya berjalan mulus tanpa ada kesulitan, maka ia menyepelekan arti kepemimpinan/penyertaan Tuhan. Ini adalah sifat dasar manusia yang tidak bisa dipungkiri.
Untuk mengajari dan membentuk kedewasaan rohani manusia, maka diwaktu tertentu Tuhan sengaja membuat perjalanan kita menjadi sulit dengan maksud agar kita sadar bahwa apapun keadaannya kita harus tetap hidup dalam pimpinan/penyertaan Tuhan.  Ketahuilah bahwa dibalik kesulitan ada  kebaikan yang akan Tuhan buat untuk kita (baca ayat 16 kalimat terakhir: “untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.” Dengan atalain, misi kesulitan apabila itu atas kehendak atau seijin Tuhan, maka endingnya adalah kebaikan bagi kita.

4. Kesulitan merupakan jalan masuk  berkat Tuhan bagi kita (Ulangan 8:17).
Ayat ini mewakili berkat dalam segala pekerjaan tanganmu (bisnis/usaha, profesi, kreatifitas, dsb).  Pemikirannya begini: mencari pekerjaan itu sulit,  bekerja demi mendapatkan hasil lebih sulit lagi, membangun usaha/bisnis itu tidak gampang, mengelolah usaha juga ada kesulitan tersendiri, dsb.
 Dengan kata lain, bahwa kita hidup tidak lepas dari yang namanya KESULITAN ini, akan tetapi, bila melalui kesulitan itu paradigma dan mentalitas hati kita dibentuk sehingga terfokus kepada Kebenaran Allah, maka kita akan mengalami mujizat, kempemipinan Tuhan dan berkat-berkatNya yang terjadi secara ajaib.
 Ilustrasi: hidup seperti tangga nada dari do (1) rendah sampai ke do (1)  tinggi. Setiap nada adalah sebuah harmonisasi, memperoduksi suara yang indah. Demikianlah hidup kita, terkadang nada terendah atau nada dasar, dan untuk mencapai nada tinggi kita harus menaiki nada berikutnya. Akan tetapi, bila dilakukan dengan benar maka setiap nada kehidupan kita akan selalu indah. Seperti itulah hidup yang tidak lepas dengan makna seni.  Namun, bila hidup kita mengalir dalam irama Tuhan maka itu akan melahirkan nyanyian syukur dan membawa kita melihat keajaiban Tuhan.
Coba perhatikan di Alkitab, adakah orang-orang yang mengalami mujizat Tuhan tanpa ada masalah dalam hidupnya? Tidak kan?  Faktanya adalah semua orang yang mengalami mujizat Tuhan adalah orang-orang yang telah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya.

Kesimpulan 
          
Kekasih Tuhan, jangan pernah mengeluh menghadapi realitas hidup ini. Apalagi kita adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Tuhan  yang Maha Dahsyat,  Allah yang dapat diandalkan, sumber pertolongan kita.  Oleh karenanya, apapun masalah yang Saudara alami, jangan bingung ataupun putus asa, kuatkan kepercayaanmu kepadaNya dan tetap hidup dalam kebenaran Tuhan... niscaya pasti ada solusi, mujizat atau berkat dibalik kesulitan yang Saudara alami. Salam “unlimited” dari Tuhan Yesus.

                                                                ********




I